Memotret Outdoor, Pantang Pulang di Musim Hujan

Jakarta - Musim hujan, bagi sebagian fotografer disambut dengan hambar. Sebab dianggap menyusahkan dan membuat repot saat memotret outdoor. Taruhannya berupa alat kamera yang berpotensi rusak kalau kecipratan air hujan.

Belum lagi langit kusam pucat dan tidak membiru maka kemungkinan foto-foto cerah yang 'bling-bling' makin sulit didapat.


Bagi pemotretan dalam kota, situasi tak nyaman tersebut bisa dihindari dengan menunda atau menggeser menjadi foto indoor/studio. Atau yang menggunakan kamera dengan teknologi tahan air, hujan bukanlah aral melintang.


Namun bagaimana kalau sudah direncanakan matang di luar kota, bukankah enggak mungkin balik kanan hanya karena hujan? Terlebih kalau budget yang dikeluarkan tidaklah sedikit.


Kalau sudah begitu diperlukan 'plan B' untuk mengantisipasi. Bisa jadi, begini rencana cadangan yang bisa menjadi alternatif.


1. Bawalah payung besar di bagasi mobil atau yang bisa dibawa ke kabin pesawat. Payung ini untuk menghalau curah hujan saat pemotretan. Mintalah teman untuk memegang payung saat beraksi. Tidak lain supaya tetap fokus dan menyenangkan saat memencet shutter.


2. Siapkan raincoat atau jas hujan. Tidak perlu yang mahal dan tebal. Cukup raincoat yang tipis atau yang sekali pakai. Gunanya untuk menampik cipratan hujan meski sudah dipayungi.Next


(Ari/ash)