"Tentang adanya konten porno, mereka setuju adanya pembatasan ini. Karena memang diakui adanya pornografi di Vimeo," kata blogger Enda Nasution kepada detikINET, Selasa (11/11/2014).
Enda merupakan salah satu dari 25 netizen yang ikut diajak oleh Menkominfo Rudiantara untuk ikut bernegosiasi dengan CEO Vimeo Kerry Trainor melalui video conference untuk meminta disediakannya konten filtering pornografi di situs berbagi video tersebut.
Meski secara prinsip Vimeo setuju untuk memblokir konten porno khusus pengguna Indonesia, namun Enda juga menggarisbawahi bahwa Vimeo tidak bisa memfilter semua video yang di-upload ke layanannya.
"Itu karena mereka tidak punya man power untuk memeriksa semua video yang di-upload. Sebab, ada sekitar 500 jam video yang diupload setiap jamnya," tambah pria yang baru saja meluncurkan aplikasi Sebangsa ini.
"Dalam hal Vimeo, terutama yang jadi keberatan adalah konten pornografi (berarti video) di Vimeo," tambahnya.
Kendati demikian, kesimpulan yang bisa diambil dari pertemuaan tersebut adalah baik Menkominfo dan Vimeo ingin yang terbaik untuk pengguna Indonesia.
"Tapi memang Vimeo bilang tidak bisa memfilter semua video yang di-upload," tandas Bapak Blogger Indonesia ini.
(tyo/rou)