Pertimbangan bisnis jelas mendominasi. Menurut pengamat, Microsoft ingin fokus memasarkan smartphone di Amerika Serikat, salah satu pasar smartphone terbesar di dunia. Nah, di Negeri Paman Sam ini, nama Nokia sejak dulu memang kurang bergaung.
"Strategi Microsoft di segmen smartphone adalah menyasar banyak negara di seluruh dunia dan meski di Eropa kita tahu bahwa merek Nokia masih memiliki kekuatan, di Amerika Utara, Nokia itu tidak pernah menjadi brand yang kuat," ucap Ian Fogg, analis dari IHS.
"Alasan lain adalah Microsoft sepertinya yakin kalau brand Nokia sudah memudar ketika berbicara soal smartphone. Orang-orang memang ingat Nokia pertama mereka, namun tidak berasosiasi dengan era modern," tulis John Davidson dari Financial Review.
Sebagai smartphone pertamanya, Microsoft merilis Lumia 535 yang harganya murah, di kisaran Rp 1,6 juta. Hal ini merupakan strategi Microsoft untuk meningkatkan pangsa pasar di negara-negara berkembang.
"Jelas bahwa mereka ingin mendominasi pasar smartphone entry level ketimbang berkompetisi di pasar atas dengan Apple," kata Enrique Velasco Castillo, analis di Analysys Mason yang dikutip detikINET dari CNBC, Rabu (12/11/2014).
"Microsoft mencoba membuat perangkat baru untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama di pasar yang sedang berkembang," katanya lagi.
(fyk/ash)