Berita tersebut ramai-ramai dilaporkan berbagai media massa di beberapa negara. 'Frantic moment desperate iPhone 6 ‘scam’ victim BEGS to get his money back' demikian judul di media Metro di Inggris.
'Shocking video shows poor factory worker begging for his money back after shop charges him £700 for iPhone 6' begitulah judul harian Mirror yang juga berbasis di Inggris. Mereka memuat video Pham sedang berlutut meminta uangnya kembali.
Sedangkan media asal Australia, Sydney Morning Herald, menyoroti reaksi bagus warga Singapura yang langsung mengumpulkan uang secara massal atau crowdfounding untuk mengganti kerugian sang turis. 'Crowdfunders pitch in after tourist caught in Singapore phone scam' demikian judul mereka.
Warga Singapura memang marah terhadap toko bernama Mobile Air yang melakukan jebakan tersebut dan berinisiatif membantu korban. "Hal ini tidak bagus, tidak baik. Kami bukan negara pencuri atau curang," tulis Gabriel Kang, warga Singapura yang mempelopori pengumpulan dana untuk sang turis.
Belasan ribu dolar memang sudah terkumpul untuk membantu Pham. Tapi dia menolak pemberian berlebihan dan hanya menginginkan uang USD 550, jumlah kerugian yang harus ditanggungnya karena pihak toko tidak mau mengembalikannya.
(fyk/rou)