30% Pelanggan M2M Indosat Masih 'Bodong'

Jakarta - Indosat boleh saja mencatatkan pertumbuhan signifikan 40% dari bisnis machine to machine (M2M). Namun sayangnya, 30% di antaranya ternyata masih 'bodong'. Kok bisa?

"Itu karena 30% dari 200 ribu pelanggan M2M Indosat masih pakai kartu SIM biasa," sesal Hendra Sumiarsa, Division Head M2M Indosat di Penang Bistro, Jakarta, Senin (26/1/2015).


Menurut dia, penggunaan SIM card biasa untuk M2M sangat tidak direkomendasikan. Karena, layanan M2M jelas jadi tidak optimal untuk menopang bisnis penggunanya.


Misalnya, ketika kartu SIM prabayar itu kehabisan pulsa, atau mesin modem yang ditanamkan di mesinnya tiba-tiba rusak. Hal itu bisa jadi bencana. Maksudnya hendak irit biaya, namun ujung-ujungnya malah merepotkan diri sendiri.


"Ini tantangan besar bagi kami untuk mengedukasi 30% pelanggan M2M dari yang tadinya pakai kartu SIM biasa agar pakai SIM card khusus," ujarnya.


Indosat sendiri menargetkan pertumbuhan 60% tahun ini dari layanan M2M agar bisa memberikan kontribusi di atas 10% bagi total pendapatan perusahaan.


"Kami akan meluncurkan 10 solusi end to end baru untuk M2M dari tiga solusi yang telah kami miliki saat ini," pungkas Hendra.


(rou/ash)