Berkat Internet, Ayam Bakar Mas Mono Go International

Jakarta - Agus Pramono, atau yang biasa dipanggil Mas Mono, benar benar merintis usaha ayam bakar dari bawah. Sebelum sukses, ia harus berjuang dahulu berjualan keliling ayam bakar dengan gerobak, bahkan sempat digusur paksa.

"Dulu saya adalah PKL yang dorong gerobak. Sempat pula digusur saat jualan di depan sebuah kampus di Jakarta karena mau dibangun pom bensin," kata Mas Mono dalam acara peluncuran program Indonesia Genggam Internet di Jakarta, Senin (24/3/2014).


Mas Mono sudah berjualan ayam bakar sejak tahun 1994 atau sekitar 20 tahun lampau. Kegigihannya akhirnya membuahkan sukses besar, kini ia tinggal berleha leha mengendalikan banyak cabang restoran ayam bakar yang bernama sama dengan panggilannya, Mas Mono.


"Saat ini sudah ada 64 cabang ayam bakar Mas Mono dan 1.000 karyawan," kata Mas Mono, yang kini juga berekspansi ke bisnis makanan yang lain, seperti bakso.


Satu di antara kunci sukses bisnis saat ini menurut Mas Mono adalah dengan memanfaatkan kekuatan internet sebagai sarana promosi. Bisa dengan membuat website sendiri atau menggunakan sarana media sosial seperti Facebook dan Twitter.


"Saya punya sekitar 80 ribu follower di Twitter. Di situ, saya sering pajang alamat cabang ayam bakar saya dan juga menu-menunya. Bahkan berkat internet juga, ayam bakar Mas Mono sudah go international dengan membuka cabang di Malaysia," kata Mas Mono.


Mas Mono pun menekankan pentingnya peran internet dalam menjalankan bisnis pada saat ini. "Kalau usaha pengen maju, harus melek internet dan berinovasi," pungkasnya.


(fyk/ash)


Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!