Cisco Tanam Duit Rp 11 Triliun di 'Awan'

Jakarta - Raksasa jaringan Cisco menanamkan duitnya lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 11,3 triliun untuk melebarkan sayap bisnisnya di komputasi awan alias cloud dalam dua tahun ke depan.

Investasi ini akan digunakan termasuk untuk membangun jaringan cloud berbasis OpenStack bersama para mitranya. Vendor asal San Francisco, AS ini ingin mendorong layanan Intercloud dan akan melibatkan seluruh jaringan data center yang ada di perusahaan partner Cisco di seluruh dunia.


Menurut Cisco, nantinya Intercloud itu akan berbasis platform OpenStack yang saat ini sedang populer, dan akan mendukung berbagai macam beban kerja, dengan pengawasan yang super ketat, dan memiliki kemampuan interoperabilitas dengan Cloud manapun, baik privat atau publik.


“Dengan tidak berdiri sendiri dan lebih memilih untuk bekerja sama dengan partner lokal, jaringan cloud Cisco akan memiliki posisi yang lebih baik untuk mengatasi kekhawatiran akan keamanan dan kedaulatan data yang belakangan ini meningkat,” dalam keterangan Cisco yang detikINET kutip dari PC World, Rabu (26/3/2014).


Seperti diketahui, terkuaknya kasus informasi rahasia NSA oleh Edward Snowden telah menjadi perhatian tersendiri bagi para penyedia cloud lokal di Eropa, seiring dengan upaya mereka untuk bersaing dengan perusahaan cloud AS seperti Amazon dan Microsoft.


Menjanjikan keamanan dalam layanan Cloud memang merupakan tantangan yang cukup besar bagi Cisco. Apalagi Cisco tergolong telat masuk ke pasar ini. Mereka harus bisa berkompetisi dengan pemain lama seperti Amazon dan Microsoft, demikian juga dengan Google dan Rackspace. Bahkan mereka juga akan menghadapi persaingan dengan vendor infrastruktur seperti Vmware.


“Perusahaan telekomunikasi Australia, Telstra merupakan partner pertama Cisco dalam hal ini. Kami akan membangun dan mengoperasikan infrastruktur cloud untuk Telstra, dan sebaliknya Telstra akan menyediakan layanan yang spesifik untuk kedua perusahaan." Next


(rou/rou)