Indonesia Masih Jadi Lumbung Top 10 Ericsson

Jakarta - Indonesia masih menjadi salah satu dari sepuluh negara urutan teratas yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi Ericsson, meski diakui sedikit melambat di akhir tahun lalu.

"Dari 180 negara yang menjadi pelanggan kami, Indonesia kadang keluar masuk Top 5, tapi yang pasti masih dalam jajaran Top 10," kata Hans Vestberg, Presiden dan CEO Ericsson, di President Suite Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (26/3/2014).


Vestberg yang berkunjung ke Indonesia untuk kedua kalinya, mengakui Indonesia masih sangat penting bagi Ericsson. Terlebih di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pangsa pasarnya yang terbesar.


Secara global kami membagi wilayah jaringan kami menjadi 10 region, dan di Asia ada tiga region yang dilayani Ericsson, yakni Jepang dan China, India, serta Asia Tenggara.


"Di Jepang dan China kami negatif growth karena volume berkurang, sementara di India turun 5%. Tapi di Asia Tenggara, pendapatan kami tumbuh 5%. Indonesia merupakan kontributor yang terbesar meski di kuartal keempat tahun lalu ada sedikit penurunan," paparnya.


Berhubung Indonesia pasar yang penting bagi Ericsson, maka orang nomor satu di perusahaan jaringan terbesar dunia ini menyempatkan diri untuk courtessy visit menemui para klien terbesarnya seperti Telkomsel dan Indosat.


Bahkan beredar kabar, kedatangan Vestberg untuk memastikan kontrak baru bersama Telkomsel dan induknya, Telkom, untuk mengganti perangkat milik Huawei. Namun kabar itu ditampik.


"Kami datang hanya untuk courtessy visit dan memperkenalkan teknologi baru. Kami ingin memberikan update terbaru dari teknologi hasil pengembangan divisi riset kami yang menghabiskan USD 5 miliar per tahun," jelasnya.


(rou/ash)