Alzheimer sendiri adalah kondisi ketika sel-sel saraf di otak mati, sehingga sinyal-sinyal otak sulit ditransmisikan dengan baik. Seseorang dengan penyakit Alzheimer punya masalah dengan ingatan, penilaian, dan berpikir.
Tim ilmuwan neurosains dari Universidad Autonoma De Madrid, Spanyol lantas terpikir untuk menciptakan sebuah game yang bisa membuat otak 'berolahraga'. Fungsinya, meningkatkan kemampuan kognitif dan mengasah ketajaman otak.
Didistribusikan oleh PT. Logisera Limited, game yang masih versi beta ini bisa diakses melalui tautan www.logisera.com. Saat ini sudah ada delapan jenis permainan yang disajikan antara lain Farmer on The Trail, Fishing, Armageddon, Missing Cakes, Figures Matching, The Killer Frog, Sagan Interstellar Voyage dan Who Ate My Pizza?.
Dikatakan Director Logisera Kostas Stavrakis, misi mereka adalah mengenalkan neurosains dan manfaatnya kepada masyarakat Indonesia. Neurosains menurutnya bukan sesuatu yang rumit. Justru dengan mengemasnya dalam bentuk permainan, gamer bisa terbantu membentuk fungsi otaknya dengan cara menyenangkan.
"Semua orang bisa memainkan game kami secara gratis. Game ini dirancang untuk merangsang otak agar aktif. Kecepatan berpikir, memori, kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah pun bisa meningkat jika kita rutin memainkannya," papar Kostas.
Pria asal Yunani ini mengatakan, untuk saat ini game yang pengembangannya berkolaborasi dengan developer lokal ini baru bisa dimainkan di PC Windows dan komputer Mac.
Ke depannya, Logisera akan merilis versi finalnya tak hanya untuk dimainkan di PC tetapi juga di perangkat mobile berbasis Android dan iOS pada April mendatang.
(rns/ash)