WhatsAppitis, Penyakit Akibat Kecanduan WhatsApp

Jakarta - Kecanduan memakai layanan messaging seperti WhatsApp ternyata bisa mengganggu kesehatan. Setidaknya, itulah yang dikatakan dokter asal Spanyol bernama Ines Fernandez Guerrero dari Granada General University Hospital. Mengapa demikian?

Sang dokter awalnya menerima seorang pasien yang mengeluh kedua pergelangan tangannya sakit. Setelah ditelusuri, dokter Fernandez menemukan bahwa sang pasien sebelumnya gila-gilaan menggunakan WhatsApp selama 6 jam.


Pasien tersebut berusia 34 tahun dan sedang hamil. Dia tidak melakukan aktivitas berat sebelumnya. Maka disimpulkan bahwa terlalu lama mengakses WhatsApp menjadi penyebab rasa sakitnya, yang dijuluki sebagai WhatsAppitis.


"Dia memegang ponselnya yang seberat 130 gram selama sekurangnya 6 jam. Dalam waktu selama itu, dia membuat gerakan yang terus menerus dengan kedua jempolnya untuk mengirim pesan," sebut sang dokter yang dikutip detikINET dari DailyMail, Jumat (28/3/2014).


"Diagnosis untuk rasa sakit di kedua pergelangan tangan itu adalah WhatsAppitis," lanjut dokter Fernandez. Sang pasien pun diberi obat pereda rasa sakit dan juga dilarang memakai ponsel untuk sementara.


Rasa sakit yang timbul akibat pemakaian ponsel yang berlebihan sebenarnya sudah muncul sejak dulu. Ketika BlackBerry di puncak popularitasnya, pernah ada istilah Blackberry thumb untuk rasa sakit di jempol karena terlalu banyak menekan keyboard ponsel.


Artikel terkait:

-. Ketar-ketir Setelah WhatsApp Jadi Milik Facebook

-. 5 Startup Teknologi dengan Harga Selangit

-. BBM vs WhatsApp, Siapa Juaranya?

-. Pendiri WhatsApp: Miliuner yang Hidup Sengsara


(fyk/ash)