Namun belakangan sebuah studi menemukan penderita disleksia bisa dibantu belajar membaca dengan menggunakan tablet atau ponsel pintar. Pasalnya studi tersebut mengatakan mereka lebih mudah belajar membaca tulisan yang tertera di gadget ketimbang kertas biasa.
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (29/3/2014), hal ini telah dibuktikan peneliti dengan mengamati 103 siswa dari Landmark High School, Massachusetts yang kebanyakan siswanya mengalami gangguan bahasa. Masing-masing dari mereka diminta membaca teks pada kertas biasa maupun pada iPod Touch.
Tulisan di kertas biasa menggunakan huruf Times New Roman berukuran 14 dengan margin 1 inci. Teks dibaca di bawah cahaya yang terang. Sedangkan bahan bacaan yang ada di iPod menggunakan huruf yang sama namun ukurannya lebih besar, yaitu 42. Latar belakang layar berwarna hitam dengan huruf berwarna putih.
Yang diamati peneliti adalah kecepatan membaca partisipan. Agar akurat, peneliti menggunakan alat bantu stop watch untuk menghitung kecepatan tersebut. Kemudian peneliti mengetes sejauh mana pemahaman partisipan terhadap bacaan yang diberikan dengan memberikan pertanyaan dan jawaban multiple choice.
Hasilnya, sebagian besar partisipan dapat membaca lebih cepat dan mengingat lebih banyak informasi ketika menggunakan iPod. Peneliti menduga ini karena teks yang ada di iPod menggunakan ukuran huruf yang lebih besar sehingga kata yang terkandung dalam tiap kali terlihat sedikit, atau 3-4 kata untuk tiap kalimat.
Mengapa begitu? Peneliti menerangkan, penderita disleksia bisa lebih mudah membaca teks yang ada di gadget karena VA Span Scores-nya rendah. Artinya mereka kurang mampu mengendalikan mata mereka ketika melihat kata-kata dalam kalimat yang panjang atau hanya bisa memperhatikan kata-kata yang tampak lebih sedikit dalam satu kalimat, sehingga teks yang tak begitu panjang di gadget memudahkan mereka untuk membaca.
Berbeda dengan pembaca biasa, mereka dapat mengendalikan tatapan mata mereka dan membaca teks yang ada di tulisan yang dicetak di kertas. Toh biasanya penerbit membuat buku yang memuat sebanyak mungkin kata dalam satu kalimat karena ini lebih efisien, padahal penderita disleksia tidak sanggup membaca tulisan semacam itu.
Kendati begitu, studi yang sama juga menemukan tak semua penderita disleksia mengalami hal serupa. Memang banyak pasien disleksia yang terbantu dengan tablet atau gadget lainnya, tapi ada juga yang tidak terpengaruh sama sekali. Misal karena VA Span Score-nya tinggi, untuk itu mereka masih bisa membaca tulisan di atas kertas.
(lil/tyo)