Big Data Tak Sekadar Sampah

Bali - Mau tak mau, ancaman big data akan datang, dan ini bisa diterima dengan berbagai sikap. Ada yang menganggapnya sekadar sampah, tapi ada juga yang bisa melihat potensinya.

Data International Data Corporation (IDC) memprediksi, akan terjadi perkembangan besar dalam jumlah big data. Pada tahun 2020, jumlahnya ditaksir bakal naik 60 kali lipat dibanding 2013 lalu.


Menurut NetApp, itu bukanlah ancaman, melainkan sebuah kesempatan yang bisa dikelola lebih baik, misalnya untuk sebuah video analytic.


"Data yang ada bisa sangat berguna, dari CCTV misalnya. Rekaman data yang ada bisa dipelajari untuk memprediksi kejadian di masa depan," kata Vice President dan General Manager NetApp ASEAN Scott Morris, di Bali.


Video analytic juga bisa pakai untuk berbagai macam keperluan, termasuk memburu penjahat. Dengan teknologi khusus seluruh kamera CCTV bisa dilengkapi dengan sebuah face recognition, dari sini para pihak berwajib bisa dapat lebih mudah memburu orang yang dicarinya.


Selain itu, Scott juga meramalkan bahwa ke depannya orang akan lebih banyak menggunakan big data untuk mengambil keputusan.


Makanya, diperlukan cara-cara khusus agar bisa mengelolanya dengan baik dan menjadi data berguna, bukan sekadar sampah.


(eno/ash)