Arie Haryana, sosok yang dimaksud, menjelaskan bahwa NEO Pinhole Camera adalah versi pertama dari proyeknya untuk mempermudah orang-orang yang penasaran dan ingin mencoba sensasi memotret dengan kamera lubang jarum.
NEO Pinhole ini terbuat dari kayu jati yang diproduksi Ari dan timnya di Jogjakarta dan dipasarkan di Jakarta dengan target pemasaran di sosial media (Twitter, Facebook dan Path).
Perangkat yang hanya dibuat 50 buah ini dibuat sesederhana mungkin, terlihat dari komponen yang ada pada kamera tersebut.
Bodi kamera dari kayu, lensa yang terbuat dari alumunium foil, knop radio untuk pemutar roll film dan sebuah roll kosong untuk tempat penyimpanan filmnya.
NEO Pinhole Camera ini diluncurkan pada 16 Juni 2014 lalu melalui Facebook, Twitter dan Path. Hebatnya, dalam waktu kurang dari 24 Jam sudah habis dipesan dengan menyisakan beberapa waiting list yang harus rela jika mereka tidak mendapatkan kamera edisi terbatas ini.
"Ke depannya, saya akan membuat inovasi baru untuk membuat NEO Pinhole Camera versi kedua yang lebih menarik dan mengadopsi masukan dari para pembeli di versi pertama untuk diaplikasikan ke versi berikutnya," kata Arie kepada detikINET.
"Tujuan saya membuat dan menjual kamera lubang jarum ini adalah untuk membuka mata semua orang, bahwa membuat kamera itu ternyata tidak terlalu sulit, kita hanya butuh ruang gelap, alumunium foil dan media rekam. Itu saja," jelasnya.
"Mungkin setelah mereka membeli, mereka tersadar bahwa membuat kamera itu tidak terlalu sulit jika kita tahu ilmunya dan tentu saja niat ingin membuatnya," Arie menandaskan.
(ash/fyk)
