Telkomsel Siap Lesatkan Bisnis M2M di Indonesia

Jakarta - Telkomsel agresif mengincar peluang bisnis baru di sektor M2M (machine to machine). Anak usaha Telkom ini mengklaim siap membantu pelaku usaha di Indonesia untuk lebih mengembangkan bisnisnya melalui berbagai solusi M2M.

"Kami ingin menjadi penyedia one stop solution bagi konsumen M2M di Indonesia. Telkomsel menyasar bisnis otomotif, finance, dan utilities. Ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Derrick Heng, Vice President Postpaid Marketing Telkomsel dalam temu media di Jakarta, Rabu (25/6/2014).


Selama ini, layanan M2M yang diadopsi oleh perusahaan di Indonesia dinilai belum maksimal dan belum menghasilkan tranformasi bisnis yang besar. Dengan solusi M2M terbaru dari Telkomsel, perusahaan pun diharapkan mendapat manfaat lebih banyak dan menjadi lebih inovatif.


Telkomsel memperkenalkan M2M Control Center untuk memudahkan perusahaan meluncurkan, mengelola dan memonetisasi perangkat terkoneksi. Kombinasi dengan Telkomsel M2M Application Platform diklaim memungkinkan perusahaan mengintegrasi perangkat, mengimplementasikan aplikasi serta mengelola perangkat dan informasi dari connected device berbasis cloud.


Menurut Alfian Manullang selaku General Manager Enterprise Business Telkomsel, penggunaan M2M secara efektif akan mengurangi biaya perusahaan, meningkatkan akses terhadap suatu informasi dan menambah pilihan produk yang ditawarkan.


"Kami sebenarnya sudah melayani solusi M2M ke berbagai pihak, seperti bank-bank besar. Ke depannya dengan solusi Telkomsel, platform M2M penggunaannya akan lebih luas lagi," kata dia.


Telkomsel juga telah mengembangkan kartu SIM khusus M2M untuk melengkapi solusinya, Sebagai mitra dalam M2M Controller Center, mereka menggandeng Jasper. Sedangkan Axeda merupakan partner dalam M2M Application Platform.


Target pelanggan M2M Telkomsel adalah System Integrator (SI) dan Enterprise Customer dengan fokus pada tiga industri vertikal, yakni otomotif, finance dan utilities. Riset dari Machina Research memprediksi bahwa potensi pasar M2M di Indonesia tahun 2012 mencapai 4,7 juta dari konektivitas seluler dan diperkirakan menjadi 20,9 juta di tahun 2020.


(fyk/ash)