"Meskipun BTS yang kami miliki saat ini cuma 6.000, tapi jangkauan dan kapasitasnya sama dengan tiga kalinya GSM, atau bisa dibilang setara 18.000 BTS 3G," kata Vice President Network Management Smartfren, Munir Syahda Prabowo, kepada detikINET.
Dari 6.000 BTS EVDO tersebut, Munir menjelaskan, 2.000 BTS di antaranya sudah mengusung teknologi Rev B Fase II dengan speed 14,7 Mbps yang kekuatannya setara dengan HSPA 3,5G di teknologi GSM.
Kemudian dengan rencana penambahan 800 BTS EVDO tahun ini dengan investasi USD 100 juta, itu artinya, kapasitas dan coverage yang dimiliki Smartfren diperkirakan akan setara atau lebih dari 20.000 BTS 3G yang dimiliki operator seluler GSM.
"Dengan jaringan CDMA Smartfren yang semuanya sudah EVDO ready saat ini, infrastruktur kami sudah head to head Tri maupun Axis. Secara nasional, coverage kami juga sudah 70% lebih," kata Munir.
Terkait penambahan coverage dan kapasitas, Smartfren sendiri rencananya akan memperkuat titik-titik layanan yang trafiknya terbilang tinggi seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Denpasar.
"Berdasarkan demand, yang paling tinggi trafiknya ada di 8 kota besar itu. Tapi kalau yang paling bagus untuk take up data, ada di Bandung, Yogyakarta, dan Malang," jelasnya.
(rou/tyo)