Keberhasilan operator itu tentu bukan kebetulan. Karena menurut Roberto Saputra, Head of Brand and Marketing Communication Smartfren, pihaknya telah lama menyusun strategi agar bisa jadi nomor satu di pasar CDMA.
"Pertama, strategi kami di layanan. Kami concern dengan kualitas network dan kapasitas jaringan. Buktinya, kami terus menambah site BTS supaya experience pelanggan terus bertambah baik," ujarnya di sela paparan drive test jaringan di Bandung, Jumat (20/6/2014).
Setelah jaringan memadai untuk kebutuhan pelanggan, khususnya untuk akses data internet, maka jurus kedua yang dilancarkan Smartfren adalah memperkuat layanan dari sisi konten value added services (VAS).
"Kami banyak menjalin mitra untuk menyediakan konten. Contohnya dengan Melon untuk menyediakan Gudang Musik yang punya satu juta lagu dari 87 label. Kemudian juga dengan Baidu Browser, Google, Smartshield, dan lainnya," lanjut Roberto.
Dan jurus ketiga yang jadi andalan utama operator CDMA itu adalah dengan membanjiri pasar dengan handset yang dikemas dengan harga kompetitif lewat bundling Andromax.
"Kalau tahun lalu kami berhasil memasarkan 1,2 juta Andromax, tahun ini kami pasang target empat juta yang bisa terserap pasar. Di 2014 ini diperkirakan ada 20 juta pengguna smartphone baru, kita bisa dapat 20 persennya saja sudah bagus," pungkasnya.
(rou/ash)