Saunders yang hadir untuk menggantikan Tyler Lessard di 2011, langsung menempati posisi penting sebagai Vice President Developer Relations di kala BlackBerry masih jaya-jayanya.
Tangan dinginnya telah membuat BlackBerry jadi pujaan para pengembang aplikasi. Tercatat, berkat pengaruhnya, jumlah aplikasi yang ada di BlackBerry World tumbuh 1.650% dari 16.000 aplikasi menjadi 265.000 aplikasi dalam dua setengah tahun.
Saunders juga menjadi salah satu sosok kunci yang membuat BlackBerry Messenger (BBM) dan BBM Channel bisa hadir lintas platform di iOS dan Android.
Sejak John Chen hadir menggantikan Thorsten Heins sebagai CEO baru BlackBerry, peranan Saunders pun ikut berubah. Ia pun diberi tugas untuk memimpin QNX Cloud di QNX Software Systems, anak usaha BlackBerry. Dan Project Ion merupakan proyek terakhirnya.
"Mulai sekarang hingga 3 November akan menjadi hari terakhir saya di BlackBerry dan QNX," tulis Saunders seperti dikutip detikINET dalam postingan blog pribadinya, Kamis (9/10/2014).
Di Twitter, Saunders mengatakan bahwa ia akan terlibat dalam "transisi di BlackBerry, diikuti oleh liburan pendek, maka saya akan mencari petualangan berikutnya."
BlackBerry seperti dilansir sejumlah media asing, juga telah mengkonfirmasi meski menolak untuk menguraikan alasan di balik hengkangnya Saunders atau mengatakan siapa yang akan menggantikannya.
"Kami mengharapkan yang terbaik untuknya di masa depan," kata perusahaan asal Kanada itu dalam pernyataannya.
(rou/rou)