HP Dipecah, 5.000 Karyawan Jadi Korban

Jakarta - Raksasa teknologi Hewlett Packard (HP) dipastikan menjadi dua perusahaan terpisah, satu bernama HP Enterprise dan satu lagi HP Inc. Proses restrukturisasi ini membuat 5.000 karyawan HP akan menjadi korban PHK.

Di bawah kepemimpinan CEO Meg Whitman, HP memang termasuk rajin melakukan pemangkasan karyawan. Total sudah 50 ribu karyawan HP kena PHK semenjak Whitman berkuasa dan sekarang jumlahnya bertambah jadi 55 ribu. Proses PHK akan dilakukan secara bertahap.


Meski yang kena PHK terus bertambah, jumlah karyawan HP masih sangat besar. Data terakhir mencatat, HP memiliki lebih dari 300 ribu karyawan di seluruh dunia.


HP dipecah menjadi dua, di mana HP Enterprise akan dipimpin CEO Meg Whitman. Bisnis HP Enterprise fokus pada penjualan server, networking gear dan storage. Secara bersamaan, Whitman juga menjadi chairman HP Inc, divisi bisnis PC dan printer. Divisi ini akan dipimpin Dion Weisler yang sebelumnya menjadi eksekutif di divisi tersebut.


Restrukturisasi HP menjadi dua perusahaan ini ditanggapi pro dan kontra oleh para analis. Pihak yang pro mengatakan pemecahan HP menjadi dua akan membuat perusahaan yang sudah 75 tahun berdiri ini lebih fokus.


"Kami suka dengan pemecahan ini dan percaya akan memberi nilai tambah seiring dengan perjalanan waktu. Dalam pandangan kami, fokus itu lebih penting daripada sinergi," ucap analis Steven Milunovich dari UBS yang dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (8/10/2014).

(fyk/ash)