Terlebih, Google sudah membocorkan email itu sejak tahun 2012 dan sang raksasa internet menunggu sekitar 2,5 tahun untuk memberitahukan kabar itu ke Wikileaks, dikutip detikINET dari Engadget, Rabu (28/1/2015).
Adalah Federal Bureau of Investigation (FBI) yang mengeksekusi surat perintah dari pengadilan tersebut. Mereka meminta semua konten yang terdapat pada akun email tiga orang itu. Dari bermacam email yang dikirim maupun diterima, alamat IP, serta data-data kartu kredit.
Pengacara Wikileaks mengirimkan surat keberatan atas kelakuan Google tersebut. Tertulis bahwa Wikileaks merasa terkejut sekaligus terganggu menerima fakta bahwa mereka baru diberi tahu 2,5 tahun kemudian.
Kelakuan Google itu juga membuat tiga karyawan Wikileaks: Sarah Harrison, Kristinn Hrafnsson, dan Joseph Farrell merasa kesal. Alasannya jelas, mereka tak bisa menyiapkan pembelaan untuk melindungi mereka dari tuntutan hukum yang mungkin datang.
Google pun membela diri, dengan mengatakan bahwa mereka tak bisa mengelak permintaan pemerintah AS tersebut akibat adanya larangan dari pengadilan. Namun Google tak menyebutkan kapan larangan tersebut dicabut.
Pihak Wikileaks tetap ngotot untuk meminta informasi lebih lanjut soal itu. Mereka meminta kapan Google membocorkan email tersebut, dan alasan mengapa pemerintah sampai meminta informasi tersebut ke Google.
(asj/ash)