MacBook Air, Dulu Mewah Kini 'Murah'

Jakarta - MacBook Air kini telah berusia tujuh tahun, Steve Jobs pertama merilisnya pada tahun 2008. Peluncurannya sendiri mencuri perhatian publik, karena Jobs mengeluarkan laptop tipis itu dari sebuah amplop -- untuk menunjukkan ketipisannya.

Sejak itu juga MacBook Air jadi laptop flagship Apple, posisinya di atas MacBook lain, termasuk harganya. Meski begitu popularitasnya tetap tinggi dan jadi andalan para pekerja yang membutuhkan mobillitas tinggi.


Namun sejak tahun 2014, perusahaan asal Cupertino itu mengkorting harga MacBook Air, yang versi termurahnya bisa ditebus dengan harga USD 899. Padahal saat pertama diluncurkan, Apple membandrol MacBook Air dengan harga USD 1.800.


Namun yang jelas posisi MacBook Air kini semakin tak jelas dengan peluncuran New MacBook, yang lebih tipis, ringan, dan punya layar dengan resolusi yang jauh lebih tinggi. Namun harganya tentu jauh lebih tinggi, yaitu USD 1.299.



Dan kini, MacBook Air bukan lagi laptop Apple yang tertipis, ataupun yang paling ringan, apalagi yang paling cepat -- posisi yang jelas dimiliki oleh MacBook Pro. Kini MacBook Air adalah laptop Apple yang dijual dengan harga paling murah.


Menyebut produk Apple dijual dengan harga murah memang terkesan tak tepat. Karena Perusahaan berlogo apel kroak itu selalu menjual produk-produknya -- yang termurah sekalipun -- dengan harga premium.


Baca juga:

Apple Rilis MacBook Anyar Super Tipis, Harganya?

Colokan Sapu Jagat di MacBook Baru Apple

Mengejutkan! Jeroan New MacBook Dipenuhi Baterai

Adu Hebat Laptop Super Ringan, Siapa Menang?


(asj/ash)