iTunes Tumbang 12 Jam, Ratusan Miliar Melayang

Jakarta - Tidak bisa diaksesnya iTunes membuat Apple harus menderita kerugian sangat besar. Pasalnya, pengguna iDevice di 40 negara tidak dapat membeli aplikasi, game, musik dan film dalam jangka waktu yang cukup lama.

iTunes, App Store, Mac App Store dan iBooks Store merupakan mesin penghasil uang Apple yang tak bisa dikesampingkan.


IBTimes melansir, pada laporan keuangan kuartal pertama yang diungkap pada 27 Januari lalu, Apple mencatat revenue USD 4,8 miliar (3,2 miliar poundsterling) dari divisi Services yang mencakup iTunes Store, App Store, Mac App Store, iBooks Store, AppleCare dan Apple Pay. Dua layanan yang terakhir diyakini tidak terkena dampak masalah teknis yang terjadi.


Jadi ketika iTunes cs terpaksa mati selama hampir 12 jam, sudah bisa terbayang berapa potential loss yang harus diderita Apple.


IBTimes memproyeksikan, masalah teknis yang berlangsung seharian ini membuat Apple bisa menderita kerugian sampai 10 juta poundsterling atau Rp 196 miliar (1 poundsterling = Rp 19.000).


Tak hanya itu, sejumlah retail Apple Store pun dilaporkan terpaksa mengubah metode pembayaran menggunakan kartu debit dan kredit secara manual.


Pasalnya mesin kartu pembayaran di toko tersebut juga tidak bekerja, ditambah koneksi WiFi turut offline. Namun belum jelas apakah masalah tersebut juga terkait dengan tumbangnya iTunes.


Seperti diketahui, mulai pukul 5 pagi EST (Eastern Standard Time) jutaan pengguna perangkat Apple seluruh dunia tidak dapat mengakses dan mengunduh konten dari iTunes, iBook dan App Store di iOS. Setelah nyaris 12 jam down, iTunes kembali normal pada pukul 4 sore EST.


Apple sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf karena kejadian tersebut, "Masalah ini disebabkan oleh adanya internal DNS error di Apple. Kami tengah berusaha untuk memulihkan layanan secepat mungkin agar bisa kembali diakses oleh pengguna, dan kami juga berterima kasih atas kesabarannya," sebut pernyataan Apple.


(ash/ash)