Mereka ini menolak keras disebut sebagai prostitusi meski kadang kala, para pria itu mengajak melakukan hubungan yang tidak pantas. Adalah beda, menurut mereka, dibayar untuk menemani seorang pria dengan hanya sekadar berhubungan intim.
"Anda tak perlu melakukan hal itu. Tentu pada akhirnya mereka mungkin menginginkannya, namun setelah Anda membangun hubungan dan mengenal mereka. Itu tak ada bedanya dengan hubungan normal dengan pria yang lebih kaya dari Anda," kata salah satu wanita bernama Karlie dari Florida, Amerika Serikat.
Dennise, seorang perawat di California, telah menjalani 'profesi' menemani pria tersebut selama 4 tahun. Ia tak peduli soal tanggapan masyarakat yang menilai pekerjaannya itu rendah.
"Beberapa wanita termasuk aku, memang tak ingin memulai sebuah keluarga. Jadi aku senang bekerja selama aku bisa menghasilkan uang, saat masih muda dan cantik," kata dia.
Menurut Dennise, pria yang menyewa jasanya di website bersangkutan kebanyakan ingin ditemani makan dan sebagainya. Bahkan ada klien yang sama sekali tak menginginkan hubungan tak pantas dan tetap membelikannya sepatu mahal seharga Rp 27 juta.
Sedangkan Emma, dari Alabama, setiap bulan diberi hadiah sekitar Rp 12 juta oleh para kliennya. "Mereka ini ingin mengenal wanita seperti aku dan bukan hanya hubungan sementara saja. Kami saling respek," kata dia.Next
(fyk/ash)