Di pasar elektronik Huaqiangbei di selatan Shenzhen, China, ada banyak toko menjual versi KW alias tiruan jam tangan pintar Apple tersebut. Selain itu, Apple Watch KW juga banyak dijual secara online di situs e-commerce populer di China.
Bukan China namanya kalau tidak jago meniru. Jam tangan pintar yang marak dijual di sana, punya desain dan tampilan sangat mirip dengan Apple Watch asli. Salah satu produsen bahkan menamai jualannnya itu 'Ai Watch'. Terdengar seperti plesetan dari iWatch.
Produk lainnya ada juga yang bermerek 'D-Watch'. Adapun banderolnya rata-rata berada di kisaran 250-500 yuan atau sekitar Rp 500 ribu-Rp 1 jutaan. Kebanyakan berbasis sistem operasi Android, namun dengan tampilan interface Apple Watch. Bahkan lucunya, ada ikon mirip seperti logo Apple pada bagian home screen.
Kemunculan barang KW mendahului aslinya memang bukan hal yang aneh di China. Ini memperlihatkan begitu 'cekatan' para produsen di China menghadirkan versi KW-an ke pasar. Dalam hal ini, produk mereka lebih dulu dijual ketimbang Apple sendiri.
"Orang-orang ini adalah spesialis. Kecepatan mereka meniru apa yang sedang ramai di pasar sangat mengagumkan," kata Laurent Le Pen, pendiri sekaligus CEO pembesut jam tangan pintar Omate yang berbasis di Shenzhen, seperti dikutip detikINET dari CNN Money, Rabu (11/3/2015).
Menurutnya, Apple Watch menjadi target utama pembajakan karena produknya menarik perhatian konsumen. Harga yang relatif mahal, membuat tak semua orang bisa memilikinya. Para pembuat barang KW ini pun menawarkan alternatif yang jauh lebih ramah kantong.
Le Pen berpendapat, para pembuat produk KW tersebut awalnya memang meniru secara kasar. Namun lama-lama, mereka akan semakin terampil hingga bisa membuat produk yang mendekati aslinya.
"Hardware bukan tantangan besar. Bagian tersulit adalah pada software dan aplikasi. Pada akhirnya, Anda kadang-kadang perlu menjadi ahli untuk membedakan mana yang asli dan palsu," simpulnya.
(rns/ash)