"Faktanya, beberapa orang masih ada yang lebih tertarik mencetak dokumen melalui printer sampai dengan detik ini karena lebih mudah," kata Vice President and General Manager, Laser Jet and Enterprise Solutions HP, Tuan Tran, di Conrad Hotel, Bangkok, Thailand, Rabu (11/3/2015).
Tran menambahkan, hasil cetakan pada kertas bisa membuat pembacanya lebih fokus ketimbang hanya melalui layar perangkat pintarnya. Selain itu, sejumlah orang akan merasa lebih aman apabila data-datanya dicetak karena dapat disimpan dengan baik.
"Masa depan memungkinkan printer masih dibutuhkan di pasaran supaya bisa lebih fokus dan menjamin keamanan. Itu selalu menjadi hal penting," lanjutnya.
"Anak kecil juga pada pakai smartphone, kebanyakan pada milih mengeluarkan uang untuk beli buku. Kertas riil tidak sama dengan e-book," imbuh Tran.
Meski kampanye seperti itu wajar bermunculan, namun menurutnya yang terpenting saat ini adalah bagaimana cara mengelola dokumen fisik dan digital. Sebab, tidak sedikit perusahaan yang sudah mulai melek dan memadukan kedua proses tersebut dalam menjalankannya bisnisnya.
Dengan demikian, paperless dapat diwujudkan melalui harmonisasi dokumen secara digital dan fisik (kertas).
(aws/ash)
