'Tinta Aspal Memang Murah, Tapi Printer Cepat Rusak'

Jakarta - Masih maraknya layanan isi ulang tinta palsu di Indonesia telah menjadi rahasia umum. Sadar akan hal itu, Hewlett-Packard (HP) selaku produsen printer, coba merayu pelanggan dengan tinta berharga miring.

"Uniknya, penggunaan (toner untuk) LaserJet di Indonesia lebih sedikit dibanding Inkjet. Kami sangat tertarik dengan bisnis Inkjet di Indonesia karena (harganya) rendah (dan banyak perusahaan) memilih produk yang murah," kata Vice President, Printing Systems HP Asia Pasific and Japan, Han Kong Leong, di Conrad Hotel, Bangkok, Thailand, Rabu (11/3/2015).


Menurut Han, keuntungan dari penjualan LaserJet di Indonesia hanya mencapai 25%. Sedangkan, untuk Inkjet keuntungannya mencapai kurang lebih 60%.


Melihat perbedaan yang cukup jauh ini, HP ingin memanfaatkan situasi. Sebab dirinya menyebut meski di negara lain juga terjadi hal yang serupa, namun tidak separah di Indonesia.


"Di beberapa negara juga banyak, tapi di Indonesia ini yang jadi masalah. Kami akan memperkenalkan ink advantage untuk menarik konsumen tingkat bawah," lanjutnya.


"Bisa mencetak hingga 1.500 lembar. Untuk pengguna rumahan itu lebih dari cukup. Kita pikir dengan begitu bisa mengurangi pengguna isi ulang tinta (palsu dengan infus) dan sebentar-sebentar memperbaiki printernya karena rusak," tutup Han.


(aws/ash)