Diprotes, Facebook Hapus Emoticon 'Gemuk'

Jakarta - Facebook punya banyak emoticon untuk mengekspresikan diri. Tapi emoticon yang satu ini menuai protes karena dianggap menghina secara fisik. Facebook pun memutuskan untuk menghapusnya.

"Kami mendengarkan masukan pengguna. Emoticon 'feeling fat' dinilai menggambarkan citra tubuh yang buruk, terutama menyinggung mereka yang berupaya melawan penyakit gangguan makan," ujar juru bicara Facebook seperti detikINET kutip Washington Post, Kamis (12/3/2015).


"Maka kami menghapus 'feeling fat' dari daftar emoticon. Kami akan terus mendengarkan saran pengguna, yang dirasa akan membantu memperkaya cara orang mengekspresikan diri di Facebook," sebut Facebook lagi.


Keputusan Facebook tersebut sebagai respons atas petisi yang diluncurkan para aktivis Endangered Bodies di Change.org, Februari silam. Kampanye ini adalah bagian dari kampanye National Eating Disorders Awareness Week.


Mereka keberatan Facebook memasang opsi 'feeling fat' yang digambarkan dengan emoticon wajah gembul sedang tersenyum. Menurut mereka, emoticon tersebut problematis bagi orang-orang yang sedang mengalami masalah makan.


"Ketika pengguna Facebook menggunakan 'feeling fat' di status, mereka secara tidak langsung mengejek orang-orang yang berpikir dirinya kegemukan, dan bisa saja mereka yang kegemukan termasuk yang mengalami gangguan makan," tulis Catherine Weingarten, mahasiswa asal Ohio yang menggagas petisi ini.


Setelah diumumkannya penghapusan emoticon ini, Weingarten meng-update petisi tersebut dengan pernyataan, "Sebagai seseorang yang juga memperjuangkan citra penampilan tubuh, saya merasa senang karena bisa mendorong dihapusnya salah satu bentuk citra tubuh yang dibenci di internet," sebutnya.


(rns/rou)