Menjepret Human Interest: 'Mencuri-curi' atau Permisi?

Jakarta - Topik kontes Fotostop kali ini adalah human interest photography. Foto human interest yang sukses yaitu foto yang bisa menarik perhatian, mengajak pengamat foto bersimpati dengan kondisi dan situasi kehidupan baik suasana negatif seperti kesedihan, atau positif seperti kegembiraan.

Kebetulan saya baru pulang dari tur fotografi Yunnan 8 Maret yang lalu, di sana terdapat banyak kesempatan untuk foto human interest. Contoh-contoh foto di bawah adalah hasil dari kegiatan tersebut. Tips saya untuk foto human interest adalah:


1. Jadilah pengamat yang baik dan antisipasi momen yang bagus. Siapkan setting kamera dengan baik, jangan sampai ketinggalan momen. Tidak ada salahnya mengunakan mode otomatis atau semi otomatis seperti Av, Tv, dll supaya bisa berkonsentrasi dalam memotret.


2. Pendekatan yang populer dalam human interest adalah pendekatan candid, dimana fotografer mengambil foto dengan diam-diam sehingga tidak mempengaruhi situasi.


Memotret candid lebih mudah mengunakan lensa telefoto karena kita bisa memotret dari jauh. Menggunakan lensa lebar juga bisa, tapi mesti lebih hati-hati. Karena jarak yang cenderung dekat, seringkali subjek yang difoto menyadari kehadiran kita dan mempengaruhi gerak-gerik mereka. Bergeraklah dengan pelan dan jangan melakukan gerakan yang cepat dan mengundang perhatian. Bersabarlah sampai orang-orang disekitar tidak memperdulikan kita.




Saat melewati pasar, saya mendapati banyak orang tua dari suku Zhuang yang sedang menonton TV bersama. Momen yang menurut saya unik ini saya tangkap dengan metode candid.


3. Pendekatan lainnya yaitu meminta izin/permisi untuk memotret. Saat memotret dengan jarak dekat atau portrait dari jarak dekat, lebih baik kita meminta izin untuk memotret. Next


(ash/ash)