Kerja sama ini memberikan platform open-source pemenang penghargaan OpenTraffic, secara gratis kepada pemerintah lokal di Filipina, Indonesia dan Vietnam untuk meningkatkan keamanan di jalan dan mengurai permasalahan lalu lintas.
Dalam keterangannya disebutkan bahwa kemitraan Bank Dunia dan GrabTaxi akan dimulai di beberapa kota tempat aplikasi pemesanan taksi itu beroperasi, yaitu Cebu, Manila, Davao City, Jakarta, Ho Chi Minh City dan Hanoi.
Dengan kerja sama ini, GrabTaxi bertujuan untuk memberdayakan para regulator transportasi setempat agar bisa memonitor kondisi lalu lintas secara real-time dan mengumpulkan data waktu perjalanan yang telah ditempuh para komuter.
Sebagai hasilnya, pemerintah lokal akan bisa mengambil keputusan secara lebih baik dan berbasis data dibanding sebelumnya, termasuk keputusan tentang waktu pemberitahuan status kondisi lalu lintas, penyediaan lokasi transit untuk publik, infrastruktur jalan, pengelolaan lalu lintas di kala darurat, serta manajemen kebutuhan perjalanan para komuter.
“Sebuah kehormatan bagi kami untuk bekerja sama dengan Bank Dunia dalam sebuah inisiatif untuk merevolusi transportasi publik di Asia Tenggara,” kata Pendiri dan Group CEO GrabTaxi Anthony Tan dalam pernyataan yang diterima detikINET.
Inisiatif Open Transport ini akan dipimpin Transport & ICT Global Practice dari Bank Dunia dan bertujuan untuk membangun sistem transportasi yang lebih aman, bersih dan terjangkau yang dapat mengurai kemacetan, memfasilitasi akses pada pekerjaan dan menurunkan konsumsi BBM untuk transportasi.Next
(rou/yud)