Musuhan Gara-gara Mesin Cuci Rusak, Samsung-LG Akhirnya Damai

Jakarta - Kasus mesin cuci rusak membuat Samsung dan LG berseteru hebat, bahkan sampai melibatkan aparat dan hampir berujung pada gugatan hukum. Akan tetapi akhirnya, kedua perusahaan yang notabene berasal dari Korea Selatan itu sepakat damai.

Dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (1/4/2015), kedua perusahaan mengeluarkan pernyataan bersama kalau mereka akan menarik semua gugatan. Samsung dan LG sepakat menyelesaikan kasus ini dengan jalan dialog.


"Kedua belah pihak setuju untuk menghindari langkah hukum dan menyelesaikan konflik lain di masa depan melalui dialog dan kesepakatan bersama," demikian pernyataan Samsung dan LG.


Memang meski berasal dari satu negara, Samsung dan LG tak selalu rukun. Kasus mesin cuci rusak yang memanaskan hubungan kedua perusahaan ini terjadi beberapa bulan lalu.


Kala itu, Samsung menuduh eksekutif LG sengaja merusak 4 mesin cuci high end yang dipajang di toko Samsung di Berlin, Jerman. Perusakan dituding dilakukan eksekutif senior LG Electronics yang berkunjung ke sana, beberapa saat sebelum perhelatan IFA 2014 digelar.


Eksekutif dimaksud salah satunya adalah Jo Seong-jin, Head of Home Appliance LG. Samsung pun meminta aparat hukum Korea Selatan menginvestigasinya. Belakangan, Jo akan diadili di Korsel terkait kasus itu, meski ia mengaku tak bersalah.


LG sendiri berulangkali membantah bahwa eksekutifnya sengaja merusak mesin cuci Samsung. Kalaupun memang rusak, menurut mereka karena mesin cuci Samsung itu lemah desainnya.


"Jika perusahaan kami memang punya niat merusak produk dari perusahaan tertentu untuk merusak citra produk itu, lebih masuk akal jika kami tak melibatkan eksekutif kami untuk melakukan aksi seperti itu. Kami harap kasus ini bukan upaya merusak reputasi kami," kata juru bicara LG.


Samsung sempat berada di atas angin. Aparat pada bulan Desember telah menggerebek kantor pusat LG di Korea Selatan untuk mencari bukti. Sedangkan Jo telah dicekal agar tidak bepergian keluar negeri dan akan diadili. Tapi sekarang sudah dipastikan kedua perusahaan tak akan melanjutkan kasus mesin cuci rusak ini di ranah hukum.


(fyk/ash)