Menurut Direktur XL Ongki Kurniawan, kecepatan bandwidth yang disebutkan tadi bisa terjadi ketika XL menggabungkan spektrum di 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2,1 GHz melalui carrier aggregation untuk LTE Advanced.
"XL sekarang sudah gabungkan tiga spektrum itu dengan carrier aggregation. Bisa 259 Mbps, tapi masih di lab saja," ujarnya di Hotel Raffles, Rabu (1/4/2015).
Meskipun secara teori memungkinkan, namun semua itu belum bisa terlaksana dalam waktu dekat. Jangankan menggabungkan tiga spektrum sekaligus, untuk dua spektrum saja masih sulit karena di 1.800 MHz saja belum rampung ditata ulang dan diubah jadi teknologi netral.
"Kami juga masih menunggu kesiapan handset, dan baru akan available di 2017. Jadi sekarang kita masih fokus di 900 MHz dan 1.800 MHz saja," jelas Ongki.
Sejauh ini, XL menurut Ongki, telah menggelar 4G LTE di tujuh kota. "Dari network-nya sendiri kita sudah gelar di 7 kota dan sebagian komersial di 900 MHz dan sebagian lagi dalam tahap uji coba trial di 1.800 MHz".
Selama trial ini XL berharap bisa mendapatkan sebanyak mungkin masukan dan menampung seluruh aspirasi pelanggan. Sejauh ini sudah ada 30 ribu pelanggan XL yang sudah merasakan 4G, dimana 24 ribu di antaranya lewat trial.
"Kami secara aktif mengundang pelanggan untuk merasakan 4G dan memberikan input agar lebih baik. 4G ini jauh lebih baik, lebih stabil, latency rendah, dan bisa mendorong aplikasi berdaya guna tinggi," pungkas Ongki.
(rou/ash)
