Untuk menghadapi aturan tersebut, Asus bakal melakukan perakitan ponsel 4G-nya di Batam, Kepulauan Riau. Perakitan tersebut akan diserahkan Asus kepada PT Sat Nusa Persada.
"Ya, kami adalah salah satu produsen pertama yang memproduksi ponsel 4G di Indonesia," ujar Rex Lee, Asus Regional Director for South East Asia, kepada detikINET selepas peluncuran perangkat 2 in 1 anyar Asus di Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Meski menyebut Zenfone 2 akan dibuat di Indonesia, yang dimaksud oleh Lee sebenarnya adalah perakitan. Itu karena sebenarnya mayoritas komponen yang digunakan di ponsel tersebut masih diimpor dari Tiongkok.
Lee lebih lanjut menjelaskan bahwa pemilihan Sat Nusapersada karena mereka mempunyai pabrik yang besar, dan juga melakukan produksi untuk sejumlah vendor lain seperti Sony dan Panasonic.
Asus akan menggunakan dua buah lini produksi di pabrik tersebut, dan menurut Lee, akan bisa memproduksi sekitar 150 ribu unit Zenfone 2 tiap bulannya. "Jika beroperasi penuh selama 24 jam bisa mencapai 150 ribu unit per bulan," ungkap Lee.
Zenfone 2 yang diproduksi di Batam akan dikhususkan untuk pasar Indonesia. Namun produk tersebut tak akan mempunyai perbedaan dengan Zenfone 2 yang dirakit di pabrik asalnya, yaitu Tiongkok.
"Meski hanya dijual di Indonesia, spesifikasinya akan sama dengan yang dibuat di luar. Kami melakukan ini hanya untuk memenuhi regulasi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia," tutup Lee.
(asj/ash)