Lawan Xiaomi cs, Sony Andalkan Konten

Jakarta - Serbuan vendor China seperti Xiaomi dan kawan-kawannya, sukses mengguncang pasar smartphone. Menawarkan spesifikasi tinggi dengan harga terjangkau menjadi andalan mereka. Bagaimana Sony melawannya?

"Ya, ada banyak pemain baru dengan kekuatan mereka masing-masing. Kekuatan kami, adalah keunikan teknologi dan aset di dalam Sony. Kami rasa kekuatan ini cukup menjadi senjata bersaing dengan pemain lain," kata CEO Sony Mobile Communications Hiroki Totoki saat berbincang di kantor Sony Indonesia.


Hiroki yakin, keunikan Sony adalah mengintegrasikan berbagai aset dengan hardware. Sony Pictures, Sony Music, Sony Computer dan Sony Entertainment, menjadi kekuatan Sony dalam penyediaan konten hardware yang tampil beda dengan produk lain.


"Saya berupaya mengintegrasikan antar lini bisnis Sony. Misalnya, mendorong bisnis konten Sony di Amerika untuk menyediakan beta user experience kepada semua pengguna smartphone kami. Ini akan menjadi faktor yang membedakan kami," paparnya.


Di bawah kepemimpinan Hiroki, hal terpenting bagi Sony adalah menjadi berbeda dan unik. Kesuksesan Xiaomi dan pemain baru lain yang langsung melejit, ditanggapinya sebagai tantangan bagi Sony mempertahankan eksistensi.


Selain itu, pertimbangan harga dan spesifikasi perangkat menurutnya adalah strategi penting bagi setiap produsen smartphone untuk bisa mencuri perhatian pasar.


"Tentu, kami berupaya menerapkannya. Kombinasi harga dan spesifikasi adalah bagian dari strategi produk kami. Jika kami bisa menawarkan harga yang bagus, ini akan menarik minat pasar. Strategi ini sangat penting," sebutnya.


Pria yang dipercaya mengawal Sony Mobile Communications sejak November 2014 ini juga mengatakan, dalam industri smartphone yang berkembang pesat, semua pemain adalah kompetitor. Justru dari para kompetitor, Sony selalu menemukan tantangan dan kesempatan memahami industri smartphone secara mendalam.


"Saya rasa Samsung, LG, Xiaomi adalah pemain yang bagus. Setiap vendor punya nilai dan poin kekuatannya masing-masing. Kami selalu belajar dari kompetitor bagaimana mereka sukses dan alasan orang-orang menggunakan perangkat mereka," sebutnya.


(rns/yud)