Dalam sehari, Danny akan menghabiskan waktu sepuluh jam untuk mengambil sampai 200 foto di iPhone-nya. Selama enam bulan ia tak pernah meninggalkan rumah, putus sekolah, dan menurunkan bobot sampai 12 kg demi terlihat lebih menarik di kamera. Ketika orang tuanya berusaha menasihatinya, Danny justru menjadi anak yang agresif.
Hingga suatu hari, karena terlalu frustasi gagal mendapat foto selfie yang sempurna, Danny nekat menenggak obat yang membuatnya overdosis. Untungnya, sang ibu, Penny berhasil mengetahui aksi nekat puteranya ini. Kini, Danny diyakini menjadi remaja pertama di Inggris yang kecanduan selfie.
Ia pun tengah berjuang untuk bbisa hidup normal setelah menjalani terapi di seuah rumah sakit untuk mengobati kecanduan teknologi, OCD, dan Body Dysmorphic Disorder atau kecemasan berlebih terhadap penampilan pribadinya.
"Aku terus berusaha mendapat foto selfie yang sempurna. Ketika aku sadar tidak mendapatkannya, aku ingin mati. Aku kehilangan teman, pendidikan, kesehatan, dan hampir seluruh hidupku," kisah Danny, demikian dikutip dari Mirror, Senin (24/3/2014).
Menurut dr David Veal, psikiater yang merawat Danny, apa yang dialami Danny adalah masalah serius sebab ia bukan berniat menyombongkan diri tetapi mengalami gangguan kesehatan mental yang membuatnya ingin bunuh diri. Di Inggris, tren selfie memang sudah meningkat.
Tahun lalu, penelitian yang dilajukan Oxford English Dictionary menunjukkan frekuensi selfie penduduk melonjak 17.000 persen dalam satu tahun. Nah, Danny lah salah satu orang yang mengikuti tren tersebut. Setiap hari, ia mengaku yang dipikirkan adalah bagaimana bisa menggunakan ponselnya untuk bisa mendapat gambar terbaik.Next
(rdn/ash)