Dikatakan Head Digital Advertising Group Telkomsel Adrian Suherman, pada tahun 2012, perputaran uang di bisnis iklan Tanah Air mencapai Rp 33 triliun dan diprediksi akan mencapai Rp 51 triliun di tahun 2015. Artinya, ada pertumbuhan hingga 15%.
"Dari total tersebut, spending di tahun 2012 untuk iklan digital masih kecil, hanya 2%-3% atau sekitar Rp 700 miliar. Diprediksi pada tahun 2015 akan naik menjadi 10% atau sekitar Rp 4 triliunan," kata Adrian, kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Telkomsel sendiri belum terlalu besar menangguk keuntungan dari iklan digital, walaupun sebenarnya bisnis ini masih menjanjikan. Dari revenue Telkomsel tahun lalu yang mencapai Rp 50 triliun, kontribusi dari iklan digital masih di bawah 5%.
Sedikit gambaran, iklan digital yang digarap Telkomsel atau operator pada umumnya sering direalisasikan dalam bentuk SMS promosi dari brand tertentu.
Dikatakan Adrian, Telkomsel melihat ini sebagai sesuatu yang masih bisa diseriusi lebih dalam. Apalagi iklan digital milik operator merah ini baru berjalan sekitar tahun 2010 lalu. Terhitung masih baru.
"Kenapa berprospek? Karena saat ini hampir semua orang di Indonesia sudah mempunyai ponsel dan tak bisa lepas dari ponsel. Survei mengatakan, 83% orang hanya berjarak 3 meter dari ponselnya," tambahnya.
Telkomsel sendiri sampai tahun lalu setidaknya sudah memiliki sekitar 7.000 klien yang menggunakan jasa ini, dimana 4.000 klien didapatkan di tahun 2012 saja. Artinya, awarness dengan mengirimkan SMS promosi langsung ke pelanggan sudah tinggi di kalangan perusahaan.
"Kebanyakan memang masih berasal dari perusahaan consumer goods dan banking, tapi tak menutup kemungkinan bisa lebih banyak lagi. Untuk itu kita menargetkan iklan digital Telkomsel bisa tumbuh 300% atau 4 kali lipatnya," tandasnya.
(tyo/ash)