Pengembang yang bernama Luke Wroblewski ini bernasib sial saat menghilangkan gadget kecil yang bernilai USD 1,500 atau setara dengan Rp 14 jutaan itu. Belum termasuk proyek yang dikerjakannya, tentu saja sang kacamata jadi tak ternilai harganya.
"Ini menegangkan. Selain mahal dan terbatas, ditambah saya masih menggunakannya untuk mengembangkan Glassware," katanya kepada VentureBeat dan dikutip detikINET, Jumat (23/5/2013).
Wroblewski mengaku tidak ingat persis kapan dia menghilangkan kacamata Google tersebut. Tapi yang jelas dia memang menaruhnya di tas saat akan melewati keamanan bandara.
Kendati saat ini sudah melakukan penghapusan jarak jauh, tapi dia masih berharap masih ada seseorang yang mengembalikan kepadanya. "Mungkin lain kali saya harus menyimpan Google Glass ini di saku celana," sesalnya.
Google Glass memang masih dijual terbatas kepada pengembang, dengan harapan akan memberikan umpan balik kepada Google akan kacamata ini lebih baik. Termasuk agar pengembang bisa menciptakan aplikasi khusus Google Glass.
Selain masih terbatas, Google juga menerapkan kebijakan agar Google Glass ini tidak boleh dipinjamkan atau berpindah tangan ke orang lain.
(tyo/rou)
