Menggunakan sistem operasi (OS) berbasis Linux MeeGo, menjadi daya tarik tersendiri ponsel ini. Nama OS-nya pun unik, yakni Sailfish. Berbekal prosesor dual-core, ponsel dengan layar sentuh 4,5 inch ini mendukung jaringan LTE.
Seperti detikINET kutip dari Cellular-news, Rabu (22/5/2013), ponsel Jolla ini juga dibekali kamera 8 megapixel dan memori internal 16GB. Soal harga, cukup bersaing. Jolla membanderolnya di angka 400 euro atau sekitar Rp 5 jutaan. Akhir tahun dijadwalkan ponsel ini mulai dijual.
Menariknya lagi, meski berbasis OS milik sendiri, smartphone ini juga kompatibel dengan aplikasi Android. Alhasil, ini cukup ampuh meyakinkan para pengguna soal dukungan aplikasi.
Kabar lainnya, startup ini beberapa waktu lalu baru saja memilih CEO. Ini menandai fase baru Jolla yang mulai berkembang dari startup ke manufaktur ponsel sepenuhnya.
Sebelumnya diberitakan pengembangan OS MeeGo mendapatkan dari Jolla. Bekerjasama dengan komunitas developer MeeGo, Jolla mengembangkan dan menjual smartphone berbasis MeeGo.
Tim yang kini mendirikan Jolla, dulunya adalah para profesional di Nokia yang mengawal divisi MeeGo N9 Nokia. Seperti diketahui, nasib MeeGo memang terkatung-katung.
Kolaborasi Nokia dengan Intel dalam pengembangan MeeGo rupanya tak berakhir indah. Nokia lebih memilih beralih menggunakan Windows Phone ketimbang MeeGo. Sebelumnya, Intel bahkan telah lebih dulu 'menendang' platform tersebut.
September silam, Intel mengumumkan bersama dengan Linux Foundation dan LiMo Foundation akan mendukung platform mobile baru bernama Tizen. Meski demikian, Intel menyatakan tetap berkomitmen mendukung Meego dan open source. Platform Tizen sendiri disebut-sebut merupakan gabungan fitur terbaik yang dimiliki MeeGo dan LiMo.
(rns/rou)