Raksasa software tersebut berharap penyelesaian akan segera dilakukan pada akhir bulan April. Setelah sebelumnya Microsoft berharap akan merampungkannya pada pertengahan April, namun dihadang sejumlah masalah.
Sebelumnya, aksi akuisisi ini mendapat pertentangan dari sejumlah negara di Asia seperti, Korea Selatan, Tiongkok dan India. Negara itu menolak karena takut Microsoft akan memonopoli pasar setelah mempunyai paten penting dari Nokia.
Namun, perlahan negara-negara itu kabarnya mulai melunak untuk memberikan lampu hijau. Bahkan Taiwan sudah menyetujui aksi penggabungan dua raksasa ini.
"Penyelesaian akuisisi ini akan menandai langkah pertama untuk membawa Microsoft dan bisnis Nokia Devices dan Services secara bersama-sama,” kata Brad Smith, penasihat umum dan presiden eksekutif di Microsoft.
"Kami melihat ke depan untuk mempercepat inovasi dan adopsi pasar untuk Windows Phones,” tambahnya, seperti dikutip detikINET dari WP Central, Senin (24/3/2014).
(tyo/ash)