Dalam laporan keuangan yang dirilis XL, anak usaha Axiata ini membukukan kerugian sebesar Rp 483 miliar di semester pertama berbanding terbalik dengan kondisi serupa tahun lalu yang masih untung Rp 670 miliar.
"Kami harus menanggung dampak kerugian dari Axis. Belum lagi dollar AS sedang naik dan utang bertambah. Tetapi semua risiko ini sudah kita perhitungkan. Jika dilihat operasional, kinerja XL diluar perkiraan analis,” kata Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi dalam keterangannya, Jumat (22/8/2014).
Diungkapkannya, pendapatan XL meningkat sebesar 12% dari tahun lalu menjadi Rp 11,6 triliun di semester pertama 2014 dari Rp 10,3 triliun tahun lalu. Kenaikan ini didorong oleh adanya momentum pertumbuhan pendapatan layanan data yang meningkat 45%, sementara layanan voice dan SMS masing-masing tumbuh 5% dari tahun lalu.
"Layanan data kembali mencetak pertumbuhan yang signifikan sehingga meningkatkan kontribusinya dari 22% tahun lalu menjadi 28% tahun ini terhadap total pemakaian pendapatan XL," paparnya.
Saat ini jumlah pelanggan XL telah mencapai 62,9 juta, meningkat 16% dibandingkan tahun lalu. Sedangkan pelanggan data XL mencapai 32,2 juta atau 51% dari total pelanggan. Adapun pengguna smartphone XL mencapai 21% dari total pelanggan atau sebanyak 13,3 juta selama kuartal pertama 2014.
XL telah memiliki Node B alias BTS 3G mencapai lebih dari 15.000 Node B sampai dengan semester pertama 2014. Secara total jumlah BTS (2G & 3G) XL saat ini mencapai 47.814 BTS. Next
(rou/rou)