Merdeka dari Cryptolocker

Jakarta - Apa yang terjadi pada data komputer yang dienkrip oleh cryptolocker? Jika diumpamakan manusia, cryptolocker bisa diibaratkan Ebola yang mengganas dengan tingkat kematian mencapai 90% dan sampai saat ini tidak ada obatnya.

Dan seperti penderita Ebola yang harus dihindari untuk mencegah penularan, komputer yang terinfeksi cryptolocker juga harus dijauhi (dalam jaringan dan bukan fisik secara harfiah) kalau komputer dan data Anda tidak ingin menjadi korban enkripsi 2048 bit yang secara teknis membutuhkan waktu miliaran tahun untuk dipecahkan enkripsinya tanpa kunci yang tepat.


Jika Anda tidak percaya atas kekuatan enkripsi RSA 2048 yang digunakan cryptolocker, silakan lihat video kecil yang diberikan oleh Digicert di http://youtu.be/u2v5Dd9wJkY.


Menurut hitungan matematis, membutuhkan waktu miliaran tahun untuk memecahkan enkripsi RSA 2048, tentunya sudah kiamat bagi korban cryptolocker di seluruh dunia yang mencapai 500.000 komputer yang tidak ingin membayar ransom (uang tebusan) untuk dekripsi kembali datanya.


Asal tahu saja, meskipun Anda membayar ransom sekitar USD 300 melalui bitcoin kepada pembuat cryptolocker, tidak ada jaminan bahwa data Anda akan kembali lagi.


Namun, ada kabar baik bagi anda korban cryptolocker yang mengalami enkripsi data karena masih ada harapan data Anda bisa kembali tanpa harus membayar ransom.


Apakah karena RSA membuka celah untuk memecahkan enkripsi 2048 bit seperti yang pernah dilakukan oleh NSA? Rasanya tidak mungkin karena jika enkripsi RSA bisa dipecahkan, bahaya yang mengancam lebih besar lagi karena standar enkripsi RSA sudah digunakan secara meluas oleh organisasi besar di seluruh dunia seperti Google, Yahoo, e-commerce dan perbankan. Next


(ash/ash)