Smart City di Mata Intel

Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seringkali mengatakan bahwa ia akan membuat Jakarta menjadi smart city.

Itu hampir sama dengan yang dilakukan oleh Ramdhan Pomanto, Walikota Makassar. Ramdhan bahkan langsung menandatangani kerja sama dengan Microsoft dan Telkom perihal proyek smart city di Makassar, tak lama setelah ia dilantik menjadi walikota.


Pandangan keduanya mengenai konsep smart city relatif sama. Yaitu bisa membuat warganya terkoneksi melalui internet. Ramdhan mengadang-gadang konsep e-Blusukan, yang bisa menampung aspirasi warganya secara online dengan menggunakan aplikasi i-cloud. Ia pun akan menerapkan e-governance untuk jajaran birokrasinya dari tingkat camat hingga RT/RW.


Sementara Ahok, sapaan Wakil Gubernur DKI Jakarta, ingin membangun tiang yang dilengkapi dengan microcell, lengkap dengan CCTV dan akses internet melalui WiFi. Saat ini, Ahok mengklaim bahwa jalur WiFi tersebut sudah terbangun hingga tingkat kelurahan. Ke depannya, akan diperluas hingga wilayah RT/RW.


Smart city merupakan salah satu implementasi dari Internet of Things (IoT). Itu dikatakan oleh Phillip Cronin, Director, Regional Sales Organisation at Intel Asia Pacific Japan (APJ), kepada detikINET di gelaran Intel Enterprise Summit 2014, di Bali.


IoT adalah di mana semua perangkat yang bisa melakukan proses komputasi bisa terkoneksi antara satu dan lainnya. Dengan begitu, semua informasi yang terkumpul bisa dianalisis dan digunakan sesuai dengan kebutuhan setiap penggunanya.


"Smart city adalah di mana bermacam informasi dari area seperti transportasi, kesehatan publik, dan manajemen energi bisa terhubung secara aman ke dalam sebuah server. Informasi tersebut akan dianalisis, dan akan bisa diakses secara bebas dan bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak," ujar Cronin ketika mendefinisikan smart city.Next


(asj/ash)