Telkomsigma Cari Mitra Data Center, Siapa Minat?

Jakarta - TelkomSigma tengah mencari mitra yang bisa dipercaya untuk membangun data center dengan spesifikasi Tier-4 seluas 30 ribu meter di Cikarang, Bekasi. Siapa berminat?

“Kami lagi cari partner untuk membangun data center Tier IV di Bekasi. Kalau di sisi jeroan data center, rekanan sudah di dapat yakni IBM dan Huawei,” ungkap CEO TelkomSigma Judi Achmadi di Jakarta.


Dikatakannya, jika rekanan untuk bangunan sudah didapat, pada kuartal keempat 2014 nanti groundbreaking bisa dilakukan dan pada 2015 TelkomSigma resmi memiliki data center dengan klasifikasi Tier-4.


Data center dengan klasifikasi ini adalah yang paling premium karena memiliki dua pasokan listrik dari sumber yang berbeda. Tadinya, TelkomSigma menginginkan data centernya yang berada di Sentul menjadi Tier-4.


Namun, karena Perusahaan gas Negara (PGN) yang dibidik sebagai pemasok sumber energi selain Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak mampu menyediakan listrik untuk kualifikasi Tier-4, akhirnya infrastruktur tersebut tetap menjadi data center Tier-3 plus.


“Ternyata Mobile Refueling Unit (MRU) yang ditawarkan PGN tak bisa untuk industri seperti data center. Kami sekarang fokus dengan di Bekasi saja untuk Tier-4,” papar Judi.


Lebih lanjut ia mengungkapkan fokus lainnya dalam menambah kapasitas data center adalah menyelesaikan pembangunan infrastruktur dengan klasifikasi Tier-3 di Balikpapan dengan luas 40 ribu meter persegi, dan Batam dengan luas 1.000 meter persegi.


Dalam catatan, Telkomsigma telah memiliki data center di Surabaya yang luasnya 5.500 meter persegi, data center di Sentul dengan luas area 8,000 meter persegi serta data center di Serpong yang memiliki area 20.000 meter persegi.


“Untuk di Balikpapan desain sudah selesai dan tinggal menunggu approval. Kalau di Batam kita gunakan gedung Telkomsel dan juga bisa segera dimulai. Ini kalau sudah selesai, kita bisa punya kapasitas data center sebesar 73 ribu meter persegi dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 48%,” pungkasnya.


"Kita tutup tahun ini bisa punya data center dengan kapasitas 73 ribu meter persegi. Itu artinya menguasai 48% pangsa pasar. Belanja modal tahun ini sebesar Rp 1 triliun sudah terserap 40% dimana umumnya untuk membangun data center," tutupnya. (rou/rou)