Ballmer memang bukan orang sembarangan. Ia dikenal sebagai tangan kanan Bill Gates, pendiri Microsoft. Gates pula yang mengajak Ballmer untuk membesarkan perusahaan yang berpusat di Redmond, Amerika Serikat ini.
Sampai akhirnya, Ballmer ditunjuk sebagai CEO pada tahun 2000. Setelah jadi nakhoda lebih dari satu dekade, Ballmer akhirnya lengser dan masuk sebagai jajaran dewan direksi.
Ballmer juga tercatat sebagai salah satu dari 30 karyawan pertama Microsoft. Alhasil, ia mendapat privilege dari sisi kepemilikan saham.
Saham Ballmer di Microsoft dilaporkan pernah mencapai proporsi 8%. Namun dilepas dan kini 'cuma' tersisa sekitar 4%, atau jika dikalkulasikan setara dengan 333 juta lembar saham. Demikian dilansir CNN Money.
Tentu saja ini bukan nilai yang sedikit. Saham Microsoft sendiri saat ini tercatat dihargai USD 45,33 per lembarnya. Jadi bisa dibayangkan berapa besar 'harta karun' Ballmer yang masih tersimpan di Microsoft, senilai USD 15 miliar atau setara Rp 175 triliun!
Forbes pun pernah mengukuhkan Ballmer ke dalam jajaran orang paling tajir di dunia dengan kekayaan mencapai USD 21,9 miliar.
Setelah 100% pensiun dari Microsoft, Ballmer telah siap memulai petualangan baru di bidang lain, jauh dari hingar bingar dunia teknologi. Sosok berkepala pelontos ini selanjutnya ingin mengurusi klub basket NBA yang baru dibelinya senilai USD 2 miliar, LA Clippers.
"Saya di Microsoft selama 34 tahun dan hati saya selalu akan berada di perusahaan ini," ujar Ballmer dalam potongan surat pamitnya.
(ash/yud)