Waspada! 3 Malware Ini Paling Ngotot Serang Indonesia

Jakarta - Indonesia dan negara lainnya di kawasan Asia Pasifik dan Jepang menjadi target serangan palingan serius (advanced persistent threat/APT) dari gerombolan malware dibandingkan rata-rata negara lainnya di dunia.

Menurut catatan FireEye, perusahaan keamanan teknologi, malware yang paling banyak digunakan untuk menyerang adalah Gh0stRat (41.67%), DarkComet (25%), dan Mirage (16%).


"Indonesia dengan tingkat ancaman 40% memang lebih sedikit lebih rendah dibandingkan Singapura (41%), akan tetapi ancaman ini tetap di atas rata-rata global yakni 36%," kata Bryce Boland, Vice President & Chief Technology Officer FireEye Asia Pacific di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (19/8/2014).


Khusus untuk malware Gh0stRat dan DarkComet ini, menurut Boland, sering digunakan sebagai perangkat kriminal untuk mencuri data perbankan. Perangkat gratisan ini mudah diakses dan dapat juga digunakan untuk menyembunyikan asal penyerang.


Malware ini secara signifikan menyerang layanan bisnis dan consulting, sektor jasa, pemerintah, dan teknologi tinggi adalah yang paling sering disasar oleh serangan cyber ini.


Sektor lain juga rentan terhadap serangan termasuk media/hospitality, telekomunikasi, pendidikan dan kimia/manufaktur/penambangan dan sektor layanan finansial.


Sementara untuk malware Mirage, sering digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu di Asia menggunakan dokumen pengumpan yang berhubungan dengan event regional seperti ASEAN summit, APEC summit, eksplorasi energi, dan kegiatan militer.


"APT Mirage ini aktif di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara. Tercatat, Indonesia memiliki tingkat eksposur APT sebesar 40%," kata Terrance Tangit, Regional Director FireEye Indonesia, Vietnam & SEA New Markets.


(rou/ash)