4G Bisa Jadi Pelipur Lara Internet Indonesia

Jakarta - Meskipun kondisi internet broadband di Indonesia dianggap memprihatinkan oleh Akamai Technologies, dan pertumbuhannya tahun lalu dianggap mengecewakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), namun hadirnya 4G bisa jadi pelipur lara.

Tak bisa dipungkiri, sejak 4G resmi komersial di Indonesia, dunia pun ikut melirik Indonesia sebagai pasar potensial di era internet broadband. Buktinya, sejak sepekan kemarin negeri ini terus didatangi oleh orang-orang penting di jagat teknologi dunia.


Mulai dari orang nomor satu dari industri konten alias OTT (over-the-top) seperti CEO Path Dave Morin, CEO Twitter Dick Costolo, dan CEO Microsoft Satya Nadella -- yang sayangnya batal karena ibunya meninggal, dan terakhir CEO Ericsson Hans Vestberg dari sisi industri jaringan telekomunikasi.


"Kami memprediksikan empat perubahan utama selama 2015," kata Vestberg saat bertemu media di Grand Hyatt, Jakarta, untuk memberikan update 4G LTE yang mulai diimplementasikan oleh sejumlah operator seluler seperti Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat.


Menurutnya, lebih banyak orang akan menonton secara streaming, video on-demand dibanding siaran TV setiap minggunya. Video akan memiliki porsi setengah dari lalu lintas data seluler, dan pertumbuhan pelanggan 4G Long Term Evolution (LTE) akan melebihi 80%.



"Cakupan mobile broadband dunia akan berada di atas 70%. Ini semua adalah kekuatan besar dari perubahan dan membuka peluang baru baik di industri teknologi informasi komunikasi maupun industri lainnya," lanjut Vestberg yang mengakui Indonesia merupakan satu dari 10 negara pemberi kontribusi terbesar bagi perusahaan yang dipimpinnya.Next


(rou/rou)