Dalam waktu relatif singkat tercatat, situs yang dibesut Widodo Darojatun dkk ini langsung meraih peningkatan trafik yang cukup signifikan dari Alexa dan Socialmention.
"Tercatat, kami masih di peringkat ke-6,8 juta untuk peringkat global pada 15 Mei. Namun per hari ini, 21 Mei, peringkat global sudah satu jutaan dan peringkat di Indonesia sudah masuk 20 ribu. Kami berharap perkembangan ini terus konsisten," harap Widodo dalam email yang diterima detikINET, Selasa (21/5/2013).
Untuk sebuah situs lokal, perkembangan trafik yang dicatat Jogglo sekecil apapun sangat disyukuri Widodo sebagai bentuk apresiasi yang besar atas upayanya membangun Jogglo sebagai pasar online alias marketplace yang menawarkan keunikan dibandingkan situs serupa lainnya.
Beda dengan situs e-commerce lainnya, Jogglo yang masih tampil sederhana menampilkan tombol 'jualkan' di tampilan produknya. Tombol ini akan mempermudah masyarakat untuk menjualkan barang dagangan yang ada di Jogglo, tinggal click & share ke sosial media dengan SocialPush. Tentunya, ada bagi hasil khusus untuk transaksi yang berhasil diperoleh dari proses ikut menjualkan barang milik orang lain.
"Itu karena konsep promosinya bagi hasil. Jadi, tidak ada investasi promosi. Bagi hasil diberikan ketika produk terjual. Bagi hasilnya cukup besar, yaitu lebih dari 30% omset Jogglo. Jadi, kalau lihat produk tapi belum mau beli, ya 'jualkan' saja," kata Widodo.
Untuk memudahkan transaksi, Jogglo juga mengintegrasikan banyak hal, mulai dari pembayaran, tarif kirim, hingga media sosial. Untuk pembelian, pembeli akan diminta untuk mentrasfer uangnya ke rekening yang dikelola Jogglo yang kemudian akan ditransfer ke penjual setelah barang dikirim. Cara ini akan mengamankan uang pembeli sekaligus tidak merepotkan penjual untuk dalam memeriksa rekening bank.
(rou/rou)