Dikatakan Country Manager Hewlett Packard (HP) Enterprise Security Indonesia Achmad Arif, tren hacking saat ini berbeda. Jika dulu lebih banyak ke ajang pamer untuk dikenal, kini aksi hacking lebih mengarah ke bisnis untuk mencuri keuntungan.
"Itu sebabnya, sebelum melakukan kejahatan mereka riset dengan dalam. Ada yang sampai sembilan bulan hingga satu tahun sampai mereka hafal sistem. Jadi ada kelompok hacker tertentu yang khusus melakukan riset," papar Arif dalam media gathering Virtus di Tanjung Pandan, Belitung.
Selanjutnya, kelompok ini akan menjual hasil risetnya ke kelompok hacker lain. Aksi selanjutnya adalah tahap infiltrate. Para jago programmer melakukan hack, masuk ke infrastruktur sasaran.
"Misalnya mereka akan kirim malware dan lain-lain. Tujuannya mencari informasi sensitif. Setelah itu mereka ambil data untuk kemudian dia bawa ke luar. Jadi ada semacam kelompok spesialisnya tahap demi tahap. Tidak serta-merta," ujarnya.
Untuk menghalaunya, cara paling dasar adalah mengedukasi pengguna agar rutin mengganti password. Pengguna juga harus mengetahui pentingnya kehati-hatian menggunakan sebuah perangkat.
Dari HP sendiri, disebutkan Arif perusahaan yang lebih dikenal dengan produk hardware-nya ini punya sejumlah jurus yang dihadirkan dalam solusinya.Next
(rns/rou)