Heartbleed Belum Benar-benar Mati

Jakarta - Masih ingat dengan Heartbleed? Celah berbahaya yang ditemukan pada teknologi OpenSSL, yang kebanyakan dipakai oleh situs internet. Sempat menghilang, bug ini ternyata tak benar-benar mati.

Heartbleed memang membuat banyak kalangan 'terluka'. Pasalnya, lubang yang terbuka pada pada sistem enkripsi OpenSSL memang cukup meresahkan, karena teknologi enkripsi ini memang sudah banyak dipakai oleh banyak situs yang memiliki data rahasia.


Nah, di bulan pertama Heartbleed ditemukan, menurut perusahaan keamanan Errata terdapat 600 ribu yang rentan terkena Heartbleed. Setelahnya, dalam sebulan, jumlahnya langsung turun drastis 50% hingga menjadi 318.239.


Namun, jumlah tersebut ternyata tidak bergerak turun malah cenderung stagnan. Pasalnya, 75 hari setelah Heartbleed ramai diangkat ke publik, jumlah server yang rentan tak lebih dari 309.197 saja.


Seperti dikutip detikINET dari Techcrunch, Selasa (24/6/2014), ini artinya dalam kurun waktu sebulan saja, server yang mengalami perbaikan hanya 3% saja. Sehingga, resiko pemanfaatan Heartbleed masih berpotensi besar.


Di Kanada, seorang remaja berhasil memanfaatkan celah tersebut untuk kepentingannya. Ia menggunakan Heartbleed untuk meretas situs Canada Revenue Agency dan mencuri 900 data sensitif para pembayar pajak.


Akibat kejadian itu situs Canada Revenue Agency pun terpaksa ditutup untuk beberapa hari, hal itu sengaja dilakukan agar bisa menutup celah heartbleed yang sudah dieksploitasi.


(tyo/tyo)