Cisco Bukan yang Dulu Lagi

Los Angeles - Cisco mencoba menjawab tantangan zaman. Raksasa teknologi ini menegaskan bukan perusahaan yang dulu lagi, khususnya dalam bisnis kolaborasi yang turut membesarkan namanya.

"Kami menyatakan bahwa kami tidak bisa melakukan hal ini dengan cara tradisional. Kami butuh orang yang berpikir seperti consumer dan lebih ke software," kata CEO Cisco John Chambers, dalam pembukaan Cisco Collaboration Summit 2014.


Teknologi kolaborasi Cisco seperti sistem TelePresence yang diperkenalkan pada tahun 2006 memang masih berkibar. Namun dinilai terlalu fokus pada organisasi enterprise skala besar.


Harga dan kompleksitas sistem tersebut, menurut Chambers, membuatnya kurang dapat dimanfaatkan oleh banyak organisasi kecil yang kekurangan anggaran TI ataupun sumber daya untuk mengadopsinya.


"TelePresence telah mentransformasi bagaimana cara kita berkomunikasi sebagai sebuah perusahaan, proses bisnis dan sebagainya. Namun terlalu mahal dan kompleks," sebut Chambers.


Sekarang, Cisco telah berubah. Mereka ingin menghadirkan teknologi kolaborasi canggih pada semua jenis organisasi, tidak melulu yang skala besar, dan juga bermacam perangkat.


Filosofi baru ini melahirkan beberapa solusi baru di bawah kepemimpinan Rowan Trollope, Collaboration Senior Vice President Cisco. Seperti perkenalan aplikasi gratis berbasis cloud Project Square, dengan kemampuan messaging, berbagi file dan sebagainya.


"Aplikasi inj seperti sebuah conference room hanya untuk Anda dan tim Anda yang memiliki semua yang dibutuhkan. Kolaborasi pun menjadi lebih simpel," kata Matt Cutler, Director Product Management Cisco.


Persaingan di bidang bisnis kolaborasi memang belakangan ini semakin ketat. Sehingga Cisco pun mencari strategi terbaik untuk mengamankan posisinya.


(fyk/ash)