Demi 4G, Layanan 2G Bakal Dimatikan?

Jakarta - Isu hand over alias perpindahan jaringan di layanan seluler diakui jadi salah satu kendala dalam menyelenggarakan layanan 4G LTE di Indonesia. Demi mulusnya layanan mobile broadband terbaru ini, apakah jaringan 2G akan dimatikan?

Kendala tentang hand over jaringan sempat diutarakan Joy Wahyudi, Director & Chief Sales Distribution Officer Indosat saat berbincang dengan detikINET di sela peluncuran trial Super 4G LTE di gedung Indosat.


Menurut Joy, sinyal 4G yang masih terbatas sering kalah bersaing dengan 3G dan 2G khususnya yang punya infrastruktur lebih banyak. Alhasil, jika 4G mau bagus, kata dia, 2G mau tak mau harus berani dimatikan. Mungkin tidak sekarang, tapi di masa depan.


"Jadi memang kita harus menunggu ekosistem siap. Suatu saat, 2G harus dimatiin karena itu sinyal terkuat dan akan drop ke situ terus. Jadi tergantung ekosistem. Kalau sudah ada yang lain juga ngikut. Yang penting network 2G-nya bisa dimatikan apa tidak," ujarnya.


Sementara menurut President Director & CEO Indosat Alexander Rusli, mematikan layanan 2G jelas masih sulit mengingat 70% lebih pengguna layanan seluler operator itu masih mengandalkan 2G.


"Meskipun kami sudah modernisasi jaringan di 23 kota agar pelanggan terkunci di 3G, namun tetap saja 2G masih banyak yang jadi andalan. Di Sukabumi contohnya, meskipun kami market leader di situ, 85% penggunanya masih setia 2G," ungkap Alex.


Itu sebabnya kata dia, Indosat mungkin masih akan pilih-pilih dulu kota mana yang akan duluan digelar 4G saat komersial nanti. Kemungkinan besar, lanjutnya, Indosat untuk 4G di 900 MHz akan menggunakan skema 5 MHz di outdoor dan 10 MHz di indoor.Next


(rou/ash)