MediaTek pun sukses membuktikan diri sebagai produsen pertama yang menghadirkan prosesor mobile pure octa-core pertama di dunia. Melampaui Samsung dan juga Qualcomm selaku pesaingnya di bisnis serupa.
Paling menarik, tidak seperti Samsung dimana prosesor octa-core besutannya tidak sungguh 8 core karena memadukan 2 jenis prosesor quad-core dalam satu die, prosesor octa-core besutan MediaTek benar-benar mengandalkan 8 core dalam satu arsitektur.
Namun menyoal kinerja, berdasarkan banyak hasil benchmark yang beredar di internet, sepertinya prosesor octa-core MediaTek memang masih harus mengakui kedigdayaan prosesor pesaingnya yang menggunakan jumlah core dibawahnya (quad core-red).
Meski begitu, menurut Finbarr Moynihan selaku GM of International Sales & Marketing MediaTek, selain berusaha menyodorkan kinerja mumpuni, prosesor octa-core MediaTek juga fokus pada kemampuan efisisensi daya.
"Selain kinerja mumpuni, MediaTek menonjolkan kemampuan power efficient yang optimal pada prosesor octa-core kami (MediaTek-red). Hal ini juga yang meningkatkan cost effective prosesor kami sehingga mampu menghadirkan produk (smartphone-red) dengan kualitas baik namun dengan harga yang dapat dijangkau," ujar Finbarr di sela-sela peluncuran tablet Evercoss AT8 di Plaza Ex, Jakarta.
Pernyataan Finbarr tersebut pun seakan ingin menegaskan bahwa disamping kinerja mumpuni sebuah prosesor juga harus diiringi oleh efisiensi daya yang baik. Selain itu dengan kelebihan cost effective yang ditawarkannya, MediaTek juga berusaha mengatakan bahwa untuk merasakan parangkat dengan kinerja mumpuni, pengguna tak harus merogoh kocek dalam-dalam.
(yud/tyo)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!